Pecah Belah dan Kuasai

kover depan novel


Judul: King’s Cage
Penulis: Victoria Aveyard
Penerbit: Noura Books Publishing (PT. Mizan Publika)
Tahun terbit: 2017
Tebal halaman: 688
Rating: 4.2/5 (Goodreads)

*FREE SPOILERS!!!*

"Bukan orang pilihan dewa,  
melainkan orang yang dikutuk dewa."

Sebelumnya, saya ingin meminta maaf atas foto kover novel ala-ala di atas. Maklum, ye, novelnya nggak ada iPusnas, jadi uwe nggak bisa nge-screenshot kover depan novel. Ini pun saya harus pesan sampai 3x baru akhirnya dikirim sama tokonya. Untung dapat potongan harga :v//

Belajar dari seri sebelumnya, yaitu Glass Sword, saya sudah mempersiapkan diri untuk ditembak sama si KING’S CAGE ini. Sesuai perkiraan saya, awal kisah novel ini benar-benar lanjutan dari seri sebelumnya; tanpa ada jeda lalala dan nggak memberi pembaca (dan para tokoh novelnya) waktu buat bernapas. Ucet dah, ini saya sendiri juga nggak ngerti kenapa potongan antara seri satu dengan seri lainnya nggak bisa “pas” gitu. Saya jadi curiga seri setelah King’s Cage awal kisahnya juga kayak gini. Benar-benar bikin kaget. Wkwkwk.

Omong-omong soal “bikin  kaget”, saya juga cukup kaget ketika menemukan sudut pandangnya Evengelin di sini :v// Maksud saya, di dua seri sebelumnya kan seri Red Queen ini ditulis dari sudut pandangnya Mare doang. Nah, di King’s Cage ada tiga sudut pandang yang berbeda: Mare, Cameron, dan Evangeline. Saya jadi ngarep bakalan ada sudut pandangnya Maven. Tapi, yah, ternyata tidak ada, bung…

Sesuai dengan judulnya, King’s Cage  bercerita tentang “Mare yang dipenjara oleh Baginda Raja Maven di penjara yang mevvah tapi justru merasa terbelenggu”. Nggak sepenuhnya tentang Mare yang dipenjara juga sih (soalnya di tengah-tengah kisah Mare berhasil kabur), mengingat ada sudut pandangnya Cameron si Darah Baru di sini. Biasalah, namanya juga seri tentang raja-raja dan kaum tertindas. Pasti ada bagian yang menceritakan tentang penyusunan strategi perang, penyusunan strategi untuk kabur, kisah-kisah romantisme antartokoh, si A yang kangen si B, kematian (anjirlah ini, ada Darah Baru favorit saya ada yang mati dan kabur, coba), kudeta, pemberontakan, dll. Satu lagi yang bikin kaget: ternyata ada beberapa klan di Norta yang ingin mengembalikan Cal ke takhtanya.

Yang bikin saya senang di novel ini, tokoh favorit saya, Maven, muncul cukup banyak! Wkwkwk. (brace yourself: paragraph yang satu ini akan menceritakan tentang Maven.) Dia muncul kira-kira sampai Mare berhasil kabur. Lumayan, lha Maven pas di seri sebelumnya dia cuma muncul lewat perantara surat-surat cintanya untuk Mare. Di novel ini kita akan menemukan fakta-fakta mengejutkan tentang raja cilik satu ini; entah itu yang bikin kasihan, kaget, dan kesel (saya sendiri lebih banyak kagetnya). FYI, dia menikah sama putri dari Lakelanders alih-alih sama Evangeline. Ini nih yang bikin saya kzl, soalnya dengan nggak menikahi Evangeline ini berdampak ke lainnya .-.

Jadi, menurut saya, bisa dibilang King’s Cage penuh dengan kejutan, hal-hal yang tidak terduga. Bacanya masih enak, kecuali buat bagian awal itu. Tenang saja, selama kalian membaca seri-seri sebelumnya, novel ini bagus-bagus saja, kok. Terutama bagian akhir tuh, bikin saya ingin berkata kasar saja. Yah, judul seri terakhirnya aja gitu: War Strom. Belum lagi Evangeline nggak jadi nikah sama Maven. Kalian pasti ngerti apa maksud saya kalau baca judul ulasan ala-ala ini :'v 

Sekarang, tinggal kita tunggu saja seri terakhirnya, War Storm, diterjemahin di sini :v//

Selamat membaca!

Komentar

Postingan Populer