Heart warming Natsume Yujinchou
Kalau ada yang minta rekomendasi bacaan yang heart-warming ke saya, pasti langsung akan saya jawab: Natsume Yujinchou karya Yuki Midorikawa.
Saya nggak ingat kapan persisnya saya kenal dengan komik satu ini, tapi
kelihatannya sudah lama sekali. Zaman saya SMP, mungkin? Yang saya ingat sih,
pertama kali saya lihat komik ini ada di Gramedia Expo. Warna sampulnya yang
hijau-hijau barangkali menarik perhatian saya waktu itu. Buktinya, saya punya
volume pertamanya. Meski (entah kenapa) saya nggak punya volume ke-2 dan ke-3,
saya berhasil mengkoleksi komik ini sampai volume ke-18, volume terakhir yang
terbit di Indonesia.
Komik ini masuk ke kategori supernatural-slice of life. Supernatural karena menceritakan tentang siluman, slice of life karena kehidupan sehari-hari
si tokoh utama, Natsume Takashi, adalah anak SMA yang terkadang canggung dengan
orang-orang rumah, teman-teman sekolah, maupun pada para siluman. Saya mengatakan
jika serial ini heart-warming karena
dengan masa lalu Natsume yang susah serta kemampuannya dalam melihat siluman (yang
dia sembunyikan dari banyak orang) membuatnya bertekad untuk memiliki kehidupan
yang lebih baik sekarang dan di masa mendatang.
![]() |
salah satu kover depan komik. ini adalah salah satu volume yang paling saya sukai |
Bahasa kasarnya, Natsume ini anak yang nggak diinginkan oleh orang-orang di sekitarnya dulu. Mungkin, karena pas masih kecil Natsume masih belum tahu caranya bersikap waktu melihat siluman, dia jadi sering membawa “masalah” pada dirinya sendiri dan orang-orang di sekitarnya. Cap anak nakal, tukang bohong, sampai pembawa masalah pun melekat pada dirinya. Untungnya, ada pasangan Fujiwara yang super baik hati yang akhirnya mau menerima Natsume meski pada salah satu pertemuan awal mereka Natsume baru saja mendapat masalah lagi dengan siluman sampai dia terluka dan masuk rumah sakit. Setelah diterima dan ikut dengan pasangan Fujiwara, akhirnya Natsume yang jarang punya teman menjalin pertemanan dengan banyak “kalangan”: orang biasa yang nggak tahu kemampuannya dalam melihat siluman, orang biasa yang pernah melihat dan bisa merasakan keberadaan siluman, pembasmi siluman, sampai dengan siluman itu sendiri.
Dengan masa lalu yang selalu mendapat penolakan tersebut, di hidunya
yang sekarang Natsume berusaha keras untuk segalanya. Dalam salah satu narasi
di komiknya, Natsume pernah berkata kalau dia nggak mau “membawa cerita seram”
ke tempatnya saat ini. Keinginan Natsume tersebut agaknya membuat dia selalu
menahan diri tentang hal-hal yang berhubungan dengan siluman, meski terkadang
dia sendiri sering kerepotan karenanya. Hal tersebut membuatnya selalu bersikap
canggung terhadap semua kalangan, sampai-sampai rasanya bikin saya gemas
sendiri.
Saya benar-benar suka serial komik ini, meski harus saya ukui bila
gambarnya biasa-biasa saja. Bahkan, gambar sampul volume pertamanya itu… nggak
bagus-bagus amat. Tapi semakin ke belakang, gambarnya makin bagus meski
gambarnya sendiri cuma terkesan “garis-garis saja”. Karakter utamanya mulai
kelihatan gantengnya (hiya hiya hiyaaa). Dan nggak cuma gambarnya saja, saya
meresa bila Natsume makin ke sini makin berekspresi.
Sebenarnya masih ada banyak hal yang ingin saya ceritakan soal Natsume Yujincho ini, tapi entah kenapa,
saya kehilangan kata-kata. Yah, agaknya, itulah yang akan para pembaca rasakan
jika membaca serial komik ini: bikin pengin nangis sekaligus merasa hangat.
Oh ya, kalau ingin cerita serupa dengan serial ini, go checkout Hotarubi no Mori e. Itu adalah komik one-shot karya
Yuki Midorikawa yang ceritanya serupa dengan ini, hanya saja sedikit lebih
ngenes :”
Well, selamat
membaca!
Komentar
Posting Komentar