Dua #2022

Beuh, telat banget saya nulis ini. Tahu-tahu Agustus lewat dan sekarang sudah September. Apa itu artinya teman-teman? Ya, itu artinya tahun baru 2023 tinggal empat bulan lagi.

Cepet buanget, serius. Masalahnya saya belum ada pencapaian signifikan sampai sekarang. Yah, walau di kuartal 2 ini lumayan ada pencapaian.

Jujur saja nih, di titik menjadi pengangguran yang nggak punya uang gini bikin saya jadi jarang keluar karena saya nggak punya uang. Entah sudah berapa kali saya menolak ajakan main teman-teman saya. Saya keluar dari gua pertama kali, yang benar-benar keluar dari rumah terus bertemu dengan orang lain, itu terjadi beberapa hari selang ulang tahun saya. Itu for the first time in forever saya bertemu dan ngobrol dengan teman kuliah saya di dunia nyata (baca: di kafe). Habis itu... ya, palingan saua cuma sekali doang keluar. Itu pun sama saudara saya.

Intinya, sudah sekian lama ini saya tidak berinteraksi sungguhan dengan orang di dunia nyata yang bukan keluarga saya.

Samapai beberapa minggu yang lalu, setidaknya.

Saya lupa tepatnya, tapi sekitar Juli kemarin saya ikut pelatihan akuntansi yang diadakan oleh dispendik setempat. Saya tahu pelatihan itu dari teman saya. Dan kalian harus tahu betapa saya harus berpikir berkali-kali buat akhirnya memutuskan untuk ikut. Alasannya karena (1) itu akuntansi bro, sesuatu yang nggak saya kuasai bahkan walau sudah mempelajarinya sejak SMK; (2) tempat pelatihannya asing terdengar di telinga saya, karena keuangan lagi nggak bagus saya takut kalau pelatihan itu cuma menghabiskan uang bensin; dan (3) saya takut.

Iya, saya takut bertemu orang. Itu pertama kalinya saya sadar kalau saya ternyata takut harus berinteraksi dengan orang baru setelah sekian lama ini yang saya ajak bicara cuma keluarga dan orang-orang di dunia maya. Makanya saya butuh sampai 3 hari buat akhirnya nekat ke tempat pelatihan buat daftar.

Tapi untungnya, terlepas dari kendala di atas, sampai sekarang saya masih selamat. Sebentar lagi ujian malahan. Haha (baca: tertawa datar karena khawatir dengan ujiannya).


Beginilah jadinya isi Drive saya sejak
ikut pelatihan akuntansi.


Karena pelatihan akuntansi itu juga saya sampai sekarang belum juga baca novel di iPusnas (alasan doang, sih). Saya sempat baca satu novel sebenarnya, genre teenlit gitu. Ceritanya sok-sokan mau cari bacaan yang fresh, ujung-ujungnya malah saya tinggalkan sampai setengah novel soalnya kurang menarik aja gitu. Malahan sekarang ini saya jadi banyak banget ketemu manhwa baru. Kayaknya dalam waktu dekat ini saya bakal menulis rekomendasi manhwa lagi, deh.

Selain bacaan yang tersendat, saya juga jadi mandeg gambar (lagi-lagi, itu cuma alasan). Padahal pas awal-awalnya saya giat banget menggambar di ibisPaint. Sampai pada suatu ketika saya sudah selesai bikin lineart dan tinggal mewarnai doang, saya harus ikut pelatihan yang benar-benar menguras pikiran dan tenaga saya. Sampai rumah tuh saya nggak bisa berpikir lagi selain tugas pelatihan. Saya pengin bersantai dan berujung dengan baca manhwa.

Sekarang, bacaan manhwa saya lah yang makin numpuk.

Terlepas dari itu semua, saya cukup senang. Maksud saya, akhirnya saya melihat dunia luar sungguhan dan berinteraksi dengan orang sungguhan. Terkurung di rumah terlalu lama memang tidak baik bagi saya.

 

Komentar

Postingan Populer